Pembelajaran fisika saat ini, tidak lagi cukup jika hanya berfokus pada teori dan rumus. Di era Gen Z yang serba digital, fisika harus mampu menjadi jembatan antara sains klasik dan teknologi modern. Dengan pemanfaatan teknologi seperti simulasi digital, augmented reality (AR), dan eksperimen interaktif, siswa dapat memahami konsep fisika secara nyata dan menyenangkan.
Untuk menarik minat siswa Gen Z, pembelajaran fisika perlu dikemas secara menyenangkan dan kontekstual. Dimana, guru dapat memperbanyak demonstrasi, eksperimen sederhana, dan proyek berbasis kehidupan sehari-hari. Misalnya, mempelajari hukum Newton melalui permainan skateboard, atau memahami tekanan udara dengan eksperimen botol dan balon. Pendekatan seperti ini menjadikan fisika bukan sekadar angka dan rumus, tetapi pengalaman nyata yang menggugah rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi siswa.
Saat ini, menjadi bagian dari partisipasi dalam kegiatan Acer Smart School Awards (ASSA) 2025 memiliki peluang besar untuk terus berinovasi dalam pembelajaran fisika. Melalui ajang ini, diharapkan sekolah dapat mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih interaktif, berbasis teknologi, dan berorientasi pada kebutuhan generasi digital. Dengan dukungan perangkat pintar, platform edukasi digital, dan pelatihan teknologi, guru dapat menciptakan suasana belajar fisika yang lebih hidup, kreatif, dan inspiratif. Dukungan teknologi digital seperti ini akan membantu guru menghadirkan pembelajaran yang inspiratif dan relevan dengan dunia generasi muda masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar