Minggu, 02 Juni 2024

LATIHAN SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN 2023/2024

Bismillahirrahmanirrahim....

Untuk siswa/i MA Manaratul Islam, Silahkan dipelajari latihan soal Penilaian Akhir Tahun di bawah ini!

Pastikan kalian belajar dan tidak menunda-nunda. Jika kalian mengerjakan, bisa dikumpulkan di meja saya paling lambat setelah ujian fisika dikumpulkan untuk mendapat nilai tambahan.

LATIHAN PAT KELAS XI

Selasa, 12 Maret 2024

KISI-KISI UJIAN MADRASAH FISIKA 2024

Bismillahirrahmanirrahim....

Asssalamu'alaikum, anak-anak hebat yang bentar lagi akan menyelesaikan pintu gerbang masa SMA. Tidak terasa ya, tahap terakhir ini hampir bisa dilewati dengan kekisruhan yang lumayan sempat bikin down sebelumnya. Kecurangan yang pernah kalian lakukan atau kalian hadapi, semua akan terbayar setelah ini. 

Jangan pernah menyerah, sekali pun kalian merasa dicurangi. Tulisan ini mungkin tidak ada arti, tapi kelak kalian akan mengerti "Mengapa kami begitu keras terhadap kecurangan. Mengapa kami selalu melarang kalian untuk menghindari itu"

Sebuah prestasi murni, lahir dari usaha yang kalian kerjakan. Bukan semata-mata dari ke Lucky an yang kalian dapatkan, karena tidak selamanya Lucky berjalan pada kaki kalian. Tidak selamanya, keadilan akan berpihak pada kalian. 

Silahkan dipelajari kisi-kisi berikut dengan benar!

Klik tulisan biru pada link ini dan pelajari!

KISI-KISI UJIAN MADRASAH FISIKA 2024

Jumat, 17 Maret 2023

Proofreading? Apakah perlu?

Judul         : Proofreading? Apakah Perlu?

Pertemuan : 12

Pembicara  : Susanto, S.Pd


Apa itu Proofreading?

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Ini adalah tahap paling akhir dari proses penulisan, ketika Anda memperbaiki kesalahan ejaan dan tanda baca kecil, kesalahan ketik, masalah pemformatan, dan inkonsistensi.


Apakah Perlu melakukan Proofreading?

Sangat perlu untuk melakukan hal ini, karena dapat meminimalisir kesalahan dalam penulisan serta ketidakpahaman bahkan kesalahpahaman untuk pembaca. Melakukan kegiatan ini bukan lah hal yang sulit, tapi kita bisa membaca kembali tulisan kita sebelum terbit minimal 1 jam atau bahkan meminta tolong kepada keluarga, teman untuk membaca tulisan kita. 


Apakah berbeda Editor dengan Proofreader?

Kedua hal ini berbeda. Dimana, Proofreader atau orang yang melakukan uji coba baca pada tulisan kita. Sedangkan Editor merupakan orang yang melakukan uji coba dengan misi tertentu, seperti apakah sudah sesuai target baca dari penerbit atau belum.


Satu hal yang terpenting dalam Proofreading adalah "Tidak melakukan kegiatan ini jika tulisan belum selesai, bahkan belum sampai ending pada penulisan"

Ada apa dengan majalah sekolah?

 Judul : Ada apa dengan majalah sekolah?

Pertemuan : 11

Tanggal       : 01 Februari 2023

Pembicara   : Widya Setianingsih, S.Ag

Majalah sekolah merupakan media komunikasi yang diterbitkan di lingkungan sekolah. Isi majalah sekolah berkaitan dengan kepentingan komunikasi pendidikan dan pengajaran di sekolah. Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu saja kreatif.


Mengelola Majalah Sekolah (MS) memang tidak mudah. Hal ini diperlukan kemauan kuat dan kadang siap apa saja. Terlebih jika tulisan terlambat datang, kita harus menjadi serepnya. Banyak contohnya untuk majalah komunitas semacam ini. Yang nulis itu-itu terus. Tetapi sebenarnya kalau kita punya tabungan naskah, enak. Setidaknya 1-2 penerbitan. 


LANGKAH LANGKAH MENERBITKAN MAJALAH SEKOLAH

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.

Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll

5. Melakukan sosialisasi tentang manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua. 



Menulis Cerita Fiksi

 Judul             : Menulis Cerita Fiksi

Pertemuan ke : 10

Tanggal           : 30 Januari 2023

Pembicara       : Bambang Purwanto, S.Kom, Gr. 




Cerita terbagi menjadi dua jenis, yaitu Fiksi dan Non-Fiksi. Hari ini, saya akan berbagi kiat-kiat penulisan cerita Fiksi. Berikut kiat penulisan cerita Fiksi :
1. Mulai dari diri sendiri. 
    Pada alur ini, kita semua dapat menciptakan alur fiksi sesuai dengan pengalaman kita atau bayangan yang kita inginkan. 

2. Eksplorasi Konsep.
    Pada alur ini, kita dapat memperluas konsep yang sudah kita buat pada tahap awal. Setelah kita menentukan "apa yang akan kita tulis? Pengalaman sendiri kah? Cerita orang? Atau bahkan bayangan yang kita mau tulis".
   Disini kita juga dapat menjelaskan atau secara tersirat berisi alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulia cerita fiksi.

3. Ruang Kolaborasi.
    Pada alur ini, kita dapat memperluas kosa kata yang sudah kita tuliskan menjadi lebih luas lagi.

4. Demonstrasi Kontekstual.
    Pada alur ini, kita dapat menulis apa yang paling kita sukai

5. Elaborasi Pemahaman.
    Pada alur ini, kita dapat membaca kembali apa yang sudah kita tulis dan kita kembangkan.


Dalam penulisan cerita fiksi tentu kita akan menemui hambatan mengembangkan cerita. Berikut Kiat membangun plot cerita :
1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;
2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

Apakah Menulis itu Mudah?

Judul          : Apakah Menulis itu Mudah?

Pertemuan : 9

Pembicara  : Prof. Dr. Ngainun Naim



Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada media berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Zaman berkembang, bahkan menulis tidak hanya dituangkan ke dalam kertas putih menggunakan pensil. Kini, catatan kecil pun dapat kita ketik menggunakan layar sentuh (HP) atau dengan laptop.


Salah satu kunci dalam menulis adalah "menuangkan hal-hal sederhana yang kita alami" sebelum menggunakan bahasa baku atau sesuai dengan kaidah EYD. Sebuah tulisan akan menjadi bermakna ketika kita mempunyai ciri khas dari karakter penulisan pribadi kita. Tulisan kita lah yang akan menunjukkan siapa diri kita.


Kunci kedua dalam menulis adalah "Jangan mengedit ketika menulis". Hal ini sering menjadi hambatan saat kita sedang menulis. Jadi, keluarkan saja apa yang ada dipikiran kalian saat itu tanpa harus memikirkan "apa ini benar ya? Apa ini sesuai eyd ya?".


Hal ketiga yang membuat kita mudah menulis adalah "tulislah perjalanan yang kita lakukan atau kita inginkan". Hal ini akan membuat kita bahagia ketika menulis karena kita sendiri mengalami untuk mengingatnya. Bukan kah jalan-jalan itu hal yang menyenangkan juga ? 

Jumat, 03 Februari 2023

Apa itu Writer's Block?

Tema               : Mengatasi Writer's Block

Resume ke -    : 7

Gelombang     : 28

Tanggal           : 23 Januari 2023

Narasumber     : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.,

 



Siapa pun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Tak bisa instan tentu. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lainnya yang tak bisa Beliau sebut satu per satu.

 

Beliau sendiri sudah senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Lalu ... saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Atas arahan guru Bahasa Inggris Beliau saat itu, Beliau juga menulis diary dalam bahasa Inggris.

 

Ketika SMA, Beliau masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary Beliau sempat berkomentar bahwa tulisan Beliau sudah seperti novel 😅 Namanya anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, Beliau tahu bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dsb.

 

Rupanya kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, Beliau pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekan Beliau dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Alhamdulillah meraih posisi kedua. Di saat kuliah juga, Beliau menulis proposal bersama teman-teman dan kami berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.

 

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada *ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll*.

 

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias *Writer's Block*. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

 

Karena ... WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

 

Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak.

 

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika.

 

Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa Beliau katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan.

 

Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.

 

Berikut beberapa penyebab Writer Block

Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB.

Misal ketika jadi penyebab:

Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

 

Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh

 

Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa teman dan Beliau sendiri terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.

 

Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.

 

Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.

bu Bapak hebat, masih ingat kisah Beliau menulis diary berbahasa Inggris yang Beliau ceritakan di awal? 😊

 

Jika Beliau membuka kembali diary berbahasa Inggris yang Beliau tulis saat duduk di kelas 2 SMP, Beliau akan tersenyum bahkan tertawa sendiri.

 

Bagaimana tidak?

 

Grammar nya saja banyak yang tidak sesuai, tapi Beliau tetap PD menulis 😄 tak hanya satu, ada dua atau tiga diary. Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB

 

Bila saat itu Beliau terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan Beliau sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung.

 

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya.

 

Ada pepatah yang mengatakan:

 

"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero."

 

Mari, tuangkan dan sampaikan ide ide kita, pemikiran pemikiran kita, perasaan perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

 

Sedikit tips yang Beliau kutip dari seorang penulis bernama Mark Twain:

"Rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia untuk memulai adalah memecah tugas-tugas rumit Anda yang luar biasa menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dikelola, dan kemudian memulai dari yang pertama."

Pembukaan Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28

  “Ikatlah Ilmu dengan Menuliskan” Bismillahirrahmanirrahim... Perkenalkan nama saya Annisa, guru Fisika di salah satu sekolah swasta kota...